25 Oktober 2009

Ex Tim 32 _ SPKP 3

Rangkaian kata-kata ini aku tulis untuk semua personal Tim 32_SPKP 2009 tanggal 18 Oktober kemarin..

Kesan pertama yang aku rasakan di pertemuan pertama kita adalah tatapan mata asing. Ah, biasa..sebuah awal kebersamaan.
Tapi hanya sesaat, hanya butuh waktu singkat hingga akhirnya aku merasa nyaman bersama kalian. Sangat singkat..suerr..!

Nobodies perfect.A spect on a jade stone won’t obscure its radiance..
Tidak ada yang sempurna. Satu noda pada batu permata tidak akan mengaburkan kilaunya

Ini adalah tentang kalian. Semua yang aku tangkap dari tampilan diri kalian.

Shalinna, You are so sweet in my eyes..
Pada dasarnya, aku memang sangat respect dengan wanita berjilbab lebar. Orang-orang seringkali menamainya seorang akhwat (Ya iyalah..masa berjilbab dipanggil ikhwan..hehe). Meskipun aku sendiri masih kategori “ikhwit”. Karena jilbabnya kecil sih..hehe. Tapi, aku kagum dengan seorang wanita yang mau berjilbab syar’i.
Aku memang belum begitu mengenal sosok Shalina sampai dalam banget. Kebersamaan kita cukup singkat. Hanya 3 hari lebih sedikit.
Tapi tampilan sebuah semangat tidak mudah mengeluh, komitmen dengan pekerjaan dan karakter tidak manja sudah tertangkap di hatiku. Aku nyaman bekerja sama dengan Shalina.
Kesan pertama sekali ketika bertemu sosok Shallina adalah seorang yang pendiam. Ternyata kesan pertama tidak selalu benar meski ada benarnya. Ternyata Shalina bisa tertawa lebar dan kadang-kadang narsis pula..hihi, maaf ya Shalina.
Sosok cantik, smart, solehah..
Ahh, siapa yang tidak naksir? Ternyata akhwat yang satu ini, diam-diam banyak fansnya..hehe. Jadi, siapa bilang bilang berjilbab lebar tidak menawan? 
Goodluck ya, sister. Semoga tetap istiqomah dalam penampilan, kesahajaan,  kehangatan sikap dan lain-lain yang positif.
Seperti lagunya peterpan..”Biar Shalli mencariku, biarkan dia terbang jauh. Dalam hatinya hanya satu. Jauh hatinya hanya aku. Katakan ku tak kan datang. Pastikan ku tak kan kembali..”
Eits..jangan dipikirkan terlalu jauh lagu ini. Aku hanya ingin menulisnya saja, karena ada nama Shalli-nya saja..hehe.

Ika, Lembutnya..alamaak..!
Gadis ayu asal yogyakarta. Sekilas melihatnya, langsung terlihat “Jogja”nya. Pendiam, suara lembut, muka sabar, penampilan sederhana tapi tetep eyecatching dan ayu pula. Enak lihatnya. Meski kadang-kadang aku harus tanya 2 kali karena suaranya yang sangat lembut dan lirih.
Sesaat kebersamaan kita, Ika juga bukan tipikal wanita yang mudah mengeluh untuk sesuatu yang tidak begitu penting untuk dikeluhkan. Semoga tetap seperti itu, sister. Goodluck dan selamat beradventure di ranah garam, Madura.
Pesanku, jika ada lomba karapan sapi, jangan ikutan daftar ya. Meski tak kalah-kalah amat dengan sapi untuk urusan warna kulit, ngalah saja ya..hehe.

Nikmah..
Pertemuan pertama, kita duduk bersebelahan. Tapi saling cuek. Pertemuan kedua, kita duduk sebelahan lagi di bus yang membawa tim 32 ke Tempel, Sleman. Aahh, kali ini kita tidak saling cuek. Justru sebaliknya. Kita bercerita banyak hal. Tidak ada kesan baru kenal kemarin.
Nikmah, adalah gadis yang punya tingkat birul walidain yang tinggi. Dia meninggalkan Bali dan pekerjaannya yang dulu demi ayah ibunya.
Nikmah sangat takut jika dalam project ini, dia ditempatkan di kota Jember dan itulah yang menjadi bahan ledekanku.
Ahh, ternyata ledekan itu justru kena aku sendiri. Justru aku yang dapat lokasi penempatan di Kota Jember.
Hanya ingin berbagi Nikmah..
Sebenarnya, aku juga tidak ingin ke kota ini. Jika dikau bercerita, bahwa kota ini ada sangkut pautnya dengan kisah cintamu. Ahh, sebenarnya kita sama.
Kota ini adalah hometown-nya seseorang yang pernah mengisi hatiku 9 tahun silam, namun akhirnya harus aku hilangkan samasekali dari memoriku..shift+delete. Bahkan recycle bin memoriku pun tak mau menyimpannya.
Nasib..akhirnya datang juga aku ke kota ini.

Asma Ramli..
Cantik? Pasti. Khas Manado-lah. Secara, memang gadis ini adalah orang Manado. Cantik, supel dan muka ramah membuat Asma mudah akrab dan mudah menjadi pusat perhatian. Terutama kaum adam..
Selama begadang bersama, Asma bisa membuat suasana sepi jadi ramai karena memang karakternya yang ramai penuh tawa.
Pokokna..”Asma tea teh geulis. Pokokna mah asyik pisan jalmina..!”
Selamat berjuang ya, Asma. Meski sekarang bolpoint merahmu berganti biru. Tetap tunjukkan semangat dan keceriaanmu. Keep spirit..!!

Devi..
Kesan pertama..” Gila..jutek nian anak ini..!”
Kesan kedua..” Wah, childish benar anak ini..!” 
Jangan marah dulu ya, Dev. Itu hanya 2 kesan awal saja. Kesan selanjutnya, dikau manis lho. Coba deh dikau tersenyum. Manii..iis sekali. Jika Devi masih ragu dan bertanya, “ Ah, masa sih?”
Yaa..kalau tak percaya, coba jilat saja..hehe, gula kali..! Becanda Devi, rajin-rajin tersenyum ya. Tunjukkan manismu ke semua orang.
Pesan dari seorang kakak nih..
” Lebih bisa kontrol emosi. Jika merasa orang lain membuat dikau emosi, jangan ditanggapi langsung. Hirup nafas panjang, diamlah dulu. Beberapa saat emosimu akan normal kembali. Baru tanggapi dengan kata-kata yang menyejukkan. Oh iya, jangan lupa lebih rajin tersenyum. Senyummu manis..sueeerrr…!!”
Be happy di manapun kau berada, enjoy saja ya. Don’t give up..!


Whisnu..
Rekan sesama editor data yang menyenangkan. Meskipun kelihatannya tidak banyak omong dan cuek, ternyata Whisnu asyik menjadi teman ngobrol. Bahkan karena asyiknya ngobrol di kelas materi, kita sampai di-sstttt sama pendamping kelas. Pasti dikau tidak begitu nyadar ya..hehe.
No many comment about Whisnu. Jika dari segi phisically, semua mata normal akan bilang dikau keren. Eits, jangan kembang kempis dulu hidungnya ya..hehehe.
Pokokna, Have a nice journey di Sulawesi. Baik-baik sama pasangan data editormu ya. Bawakan cerita indah dari Sulawesi..


Azwar “diamond eyes” Irsyadi..
Aha, sampai juga aku menuliskan sesuatu tentangmu, brother.
Aku salut sekali kepadamu, ketika kita di menara pandang merapi tanggal 20 oktober lalu..masih ingat? Kalau lupa, aku review kembali. Saat itu aku bertanya kepadamu :
Aku      : “ Azwar, Kekasihmu orang mana?”
Azwar  : “ Aku tidak pacaran, Mbak. Aku lebih suka model taaruf-an.”
Cukup singkat dialognya, tapi membuat aku salut kepadamu. Tidak menyangka, seorang berpenampilan fun ternyata bukan penganut paham pacaran. Aku setuju, brother. Aku dukung deh..! Semoga dikau mendapatkan akhwat impianmu.
Oh, iya..kenapa aku menulis Azwar “diamod eyes” Irsyad?
Because your eyes is so beautiful, bright like diamond. Pasti tidak sadar ya? Memang seringkali begitu. Keindahan yang bisa dilihat orang lain, tapi susah dilihat sendiri kecuali lewat cermin tentunya. Jadi, habis baca tulisan ini dikau bercermin ya. Menikmati indahnya sinar matamu sendiri.
Berkesempatan mengenalmu sangat menyenangkan. Goodluck in every where, Brother. Keep in touch forever ya..!

Sonny..
Aihh..Sonny di awal-awal pertemuan dengan Sonny di akhir-akhir pertemuan, sungguh berbeda. Aku pikir, dikau akan cuek, mahal senyum dan jutek dari awal sampai akhir. Ternyata salah. Sonny bisa tertawa dan lucu.
Aku pikir, Sonny tidak bisa berbahasa Jawa, ternyata bahasanya sering memakai bahasa jawa. Banyak tangkapan kesanku yang salah kepada Sonny. Ternyata, Sonny adalah figur cuek yang menyenangkan.


Enjang..
Penampilan bolehlah macho, cuek, ala kadarnya, nge-slank, tapi hati romantiis dan sikap yang manis. Itulah Enjang.
Aku menangkap sikap manismu dari keseharianmu. Rajin menyapa duluan, disapa bals menyapa, tidak mengecewakan orang yang menyapalah pokoknya.
Informasi lain, datang dari Whisnu yang bercerita bahwa pekerjaan Enjang rapi dan enak ketika dimintai konfirmasi. Meskipun terlihat slengekan, ternyata pekerjaannya lancar. Berarti, Enjang punya jiwa komitmen yang bagus dengan pekerjaan. Sipp..!
Keep spirit, Enjang. Be yourself and get the best result..!

Syukri..
Karakter Madura, jelas terlihat dari profil wajahnya. Keras. Itulah kesan pertamaku. Apalagi, senyum dan sapaanmu pun jarang terekspresikan.
Aku perlu minta maaf cukup besar dengan seorang Syukri, karena aku sempat jengkel sesaat, karena tidak sabar. Tapi Cuma 2 jam saja. Setelah itu, aku bisa melihat Syukri lebih kepada kelebihannya. Ternyata Syukri lucu, sehingga bisa menghidupkan suasana.
Ahh, SPKP ini..Syukri kembali ke kampung halaman sendiri. Enak nian..! Tapi dimana pun berada, do the best ya.
Oh, iya..kita punya satu kesamaan berkaitan dengan tanah Madura. Beberapa keluargaku tinggal di tanah kelahiranmu. Jadi nitip ya..hehe.


Aku menilai kalian, teman-teman ex tim 32. Maka kalian juga berhak menilai aku. Tapi sebelum kalian menilai kenegatifanku, aku minta maaf dulu jika ada kesalahan atau sikap yang membuat kalian tidak berkenan..(hehe, curang ya. Nyuri start!)
Aku adalah orang dengan atribut kelebihan dan kekurangan. Lupakan hal yang membuat kalian jengkel. Yang aku sadar, hanya 2 orang yang sempay merasakan kejutek-anku, yaitu Devi dan Syukri. Tapi yang tidak sadar..ehmm, semoga tidak ada. Pokoknya, minta maaf ya.
Terima kasih bisa membuatku tertawa, membuatku menulis tentang kalian dan menjadi bagian dalam perjalanan hidupku, meskipun singkat sekali.
Tetap semangat..!


(Untuk mengenang kebersamaan yang indah dengan ex tim 32_SPKP 3)

 




Tidak ada komentar: