30 Januari 2010

Hidup Itu Adalah..
Sebuah Petualangan Yang Bertanggung jawab

Propaganda-ku..



Bisa tidur dengan nikmat itu anugrah. Percaya? Harus itu..
Buktinya, mataku sudah sangat lelah sejak tadi sore. Tapi otakku belum kompromi untuk diajak tidur. Jadi, mending nulis saja deh..

Tiba-tiba aku teringat dengan kalimat seorang teman beberapa waktu lampau..
 “ Beritahukan rencana atau cita-cita hidupmu kepada orang lain..”
Satu komentar dalam hati saat itu adalah..” Wah, kalau tidak tercapai kan malu..”

Ups, Tapi kalau aku pikir-pikir..????? Emmhh..

Seringkali kita ingin melakukan suatu hal positif dan manfaat dalam hidup, tapi belum juga dilakukan. Entah sekedar malas memulai atau tidak tahu cara memulainya..
Jika itu terjadi, tidak salah jika kita mencoba untuk melakukan sebuah “propaganda” kepada orang lain.

Tapi ada syaratnya..
Jangan memilih obyek propaganda itu dari orang-orang yang suka mencibir, meremehkan atau mematahkan semangat orang lain.
Sebagai penjagaan diri agar tidak difitnah sok pamer atau omong besar, lakukan propaganda itu dengan kalimat-kalimat teduh seperti..”Insyaaallah, akan saya kerjakan”.. “Mudah-mudahan”..”Jika Tuhan mengijinkan”..dan sejenisnya.

Konon cerita, Dengan mengatakan keinginan positif kita kepada orang lain, akan banyak yang mengucapkan “amin” untuknya. Berharap besar Tuhan akan mengabulkannya.
Secara tak langsung, akan menciptakan sugesti atau sekedar semacam teguran pada diri sendiri bahwa kita telah berjanji bukan?

Nhaa..sekarang, aku ingin katakan keinginanku pada kalian. Bagi pembaca tulisanku ini, satu hal yang “wajib” kalian lakukan adalah cukup mengamininya dengan tulus..

Keinginanku itu adalah..
AKU INGIN SEKALI BISA PERGI KE MEKAH
UNTUK NAIK HAJI ATAU UMROH..

Amini yaa.. !!!
Barokallahu Fiikum..



Sekilas, sebuah masalah akan terlihat seperti benang kusut yang susah menguraikannya untuk mencari ujung dan pangkalnya. Tapi dengan berpikir positif, sebuah masalah akan terasa seperti sebuah anak tangga..

Kenapa seringkali Allah membuarkan kita “Jatuh”..?
Karena Allah ingin menunjukkan bagaimana cara kita untuk “bangun”.

Masih sebuah kefutur-an. Tentang beberapa kiat spiritual yang seringkali disadari, namun belum terlakukan dengan pasti..
(ini aku lho, bukan kalian. Sadar diri kalau spiritualku masih standar sekali..hehe).
Yaitu..
  • Membaca al qur’an dengan melibatkan emosi
  • Baca terjemahan Al Qur’an teruatama ayat-ayat penggugah semangat
  • Lakukan sholat tahajud, upayakan diri agar bisa menangis
  • Baca shirah Nabi Muhammad  SAW
  • Ingat mati

Saya menulis untuk memotivasi diri saya, nah..jika kalian baca tulisan ini, silahkan dilakukan untuk membuktikan sendiri efeknya. Ber fastabiqul khoirot-lah..

Hidup itu mahal, so..
Tutuplah malam hari dengan doa dan janji kepada Allah untuk bersemangat mengisi esok hari..

Tidak ada yang bisa membuat kita kecewa kecuali diri kita sendiri. Jadi, bersainglah dengan diri sendiri agar kita semakin kuat..


(Untuk, semangatku hari ini dan selanjutnya)

27 Januari 2010

Aku merasa kacau sekali malam ini..
Sueeerrr..........!!!

Mencoba benar-benar bijaksana itu susah juga. Ah, tapi harus tetap dicoba.
Hadapilah kenyataan..!!
Yakinlah, bahwa kesedihan akan segera berakhir karena hari-hari akan terus berputar ..

Biarkan hari-hari melakukan apa yang mereka mau..
Relakan jiwamu jika  qadha telah ditetapkan..
Jika qadha telah turun..
Tidak ada yang sanggup mencegahnya, tidak juga langit dan bumi..
                                                           

Satu nasehat telah aku baca, tapi hatiku masih terasa sesak..??
Semangatlah..wahai diriku. Selalu ada TuhanMu!!

Wahai Tuhanku..
Aku harap Engkau tetap bersikap manis ketika semua hal menjadi terasa pahit sekarang
Aku harap Engkau tetap ridha
Semua yang di atas tanah itu adalah "tanah"

Ah, sudah berapa banyak aku telah mengeluh? Hemmh..

Jika masih sehat, bisa makan, hidup aman dan nyaman..katakan kepada dunia :
"SALAM SEJAHTERA..!"


Sudut kamarku, 01.06 WIB


Sebuah ruangan dengan jendela yang tertutup rapat..
Tanpa teman bahkan hanya sekedar sebuah bayangan..
Dengan emosi yang hancur..
Jangan tanya apakah itu berarti..
Tapi jangan biarkan juga akan membuatku mendendam..
Cukup hanya sebuah perasaan kesal yang akan hilang ketika terbangun di esok hari..
Mulai saja sekali lagi..

Ketika aku berlari dengan kelelahan..
Tanpa tahu cara berhenti..
Selalu berpikir kenapa mereka begitu membuatku kesal..
Bahkan mungkin bahagia ketika melihatku menangis..

Namun sayang..
Aku tidak akan menangis di depan kalian..
Bahkan, Aku akan tetap "HIDUP".. 





26 Januari 2010

Cintaku bukan di atas kertas..
Cintaku getaran yang nyata..
Tak perlu dicari, jiwaku sering saja berkata..
Andai ku bisa mengulang semua..
Kuyakin tiada yang terluka..
Tapi tak mungkin, aku tak berdaya..
Hanya yakin menunggu jawabNYA..

Wah, seandainya Doraemon itu ada. Akan aku cari Dia untuk pinjam mesin waktu. Agar bisa kembali ke masa lampau..
Hehehe...!!

My Monday...Huuh..!



I hate Monday..
Karena Monday-ku kemarin, aku sedang futur banget. Mau tahu?

Ini sebuah cerita tentang curahan hati..
Pada suatu hari, aku mengalami kondisi mental futur yang sangat klimaks. Benar-benar klimaks..!
Ketika begitu banyak cerita yang tersimpan tapi enggan kuceritakan dengan alasan-alasan tertentu.
Ketika aku merasa sangat susah untuk berbagi. Karena bisa jadi bukan sebuah jalan keluar yang aku peroleh, namun hanya menimbulkan kerunyaman baru.
Ketika banyak kejadian baru bagiku yang terlihat sederhana tapi tidak sederhana.
Ketika aku merasa berada di sebuah persimpangan.
Ketika aku tidak bersalah namun dipersalahkan dari berbagai sudut, seakan-akan hanya aku pemeran tunggalnya.
Ketika aku merasa harus bisa mengatasi sendiri.
Ketika aku merasa ibarat “harus tetap tersenyum di kala sesak nafas”.
Ketika ada perasaan ingin marah, untuk melampiaskan. Namun aku hanya “sendirian”. Seperti ingin mengatakan kepada siapa saja bahwa hatiku tersiksa.
Ketika..
Ketika..
Ketika..
Ahh, cukup banyak “ketika” yang membuat perasaanku sangat buruk.

Sebuah kondisi wajar yang biasa dialami oleh banyak orang. Teman-teman yang membaca tulisan ini pasti pernah merasakannya bukan?

Inilah yang aku lakukan demi mencari sebuah perasaan lega..

Senin, 25 Januari 2010..
Mungkin terlihat bodoh dan agak berbahaya, tapi bagaimana lagi..lagi pengen..hehe. Kebiasaan dulu, ketika dalam kondisi begitu, aku menyukai naik motor dengan kecepatan tinggi sambil nyanyi dengan suara kencang. Toh, tidak ada yang dengar kan. Teriak sekalipun, tiada akan dipedulikan.
Kemarin, ingin mencobanya setelah sekian lama sudah tidak melakukannya lagi. Untungnya ada alasan untuk naik motor jarak agak jauh, ketika aku harus ke Yogyakarta untuk suatu keperluan.
Wah, sayangnya..hal itu tidak terlakukan dengan optimal. Mau tahu kenapa?
Alasan yang simpel..
Karena aku belum membeli kacamata baru untuk kacamata minusku yang hilang di bandara Ngurah rai dulu. Alhasil, aku hanya bisa “setengah ngebut” karena konsentrasi harus tinggi, menyinkronkan fokus mata dengan jalan.
Yaah, gimana lagi..jalannya terasa agak miring-miring dan buram-buram dikit..hehe.

Sampailah di Yogyakarta, dengan kondisi yang masih belum berubah bahkan semakin memuncak futur-nya.

Masih mencoba mencari pelepasan lega yang lain..
Tempat yang aku tuju adalah toko buku yaitu Social Agency dan Gramedia. Terasa nyaman, dikelilingi oleh ‘benda-benda bisu” itu.
Tapi ternyata kali ini lain. Buku yang biasanya enak djadikan teman ketika suntuk, ternyata tidak membantu melegakanku.
Bukan sebuah aktivitas sia-sia juga sih, hanya saja aku tidak mendapat pencerahan apa-apa di sana. Padahal, biasanya aku bisa senyum-senyum ketika buku serial lupus sudah ada di tangan.. atau hanya sekedar lihat buku-buku baru dan berharap ada yang sudah dibuka plastiknya, jadi bisa baca di tempat alias nyari gratisan.
( Lhah, di toko buku kok kaya di perpustakaan saja yaa..hehe!)

Puas tidak puas, saatnya waktu ashar..
Aku meninggalkan Gramedia menuju Masjid Syuhada untuk menunaikan sholat ashar. Ah, tapi perlu menunggu beberapa saat rupanya karena jarum jam masih menunjukkan pukul 14.25 wib..
Suasana tempat sholat untuk putri, sangat sepi. Hanya ada satu orang yang terlihat sedang sholat di pojok ruangan.
Suasana yang sangat tenang dan nyaman..
Aku mengambil posisi agak ke belakang untuk melakukan sholat takhiyatul masjid.

Allahu Akbar..
Aku sangat menikmati sejak tanganku terayun untuk melakukan takbiratul ikhram. Benar-benar tidak merencanakan pada awalnya. Namun air mataku keluar dengan sendirinya. Suerr..aku benar-benar menikmati sholatku.
Akhirnya..
Setelah sholat,  Aku puaskan untuk menangis sampai mata terasa perih karena gesekan dengan tisu.

Dan hasilnya..
Sensasi lega yang cukup luar biasa, aku temukan di Masjid Syuhada ini. Bukan maksud sok alim nih, tapi daripada sok bejat mendingan sok alimlah..dengan harapan bisa alim beneran..hehe.
Tapi, lebih sempurna, jika di saat kondisi futur seperti itu, ada “sosok nyata” yang menjadi penenang yang manjur. Iya bukan? Hemmh.. pastinya.

Eits, ada satu lagi..
Tiba-tiba aku merindukan sahabat-sahabatku yang sudah berpencar-pencar dan jauh tempat tinggalnya. Sueer..aku kangen kalian Anny, Annisa dan Adib. Tapi bukan melalui  facebook, telpon atau sms saja. Aku merindukan kalian benar-benar ada di di depanku.
Kalian selalu bisa membuatku benar-benar tertawa, bukan hanya sekedar tertawa.

Eh, ada lagi..
Tiba-tiba aku juga merindukan teman-teman ngajiku dulu. Ketika aku mengalami “down” yang cukup besar di tahun 2003-2004 dulu. Hihihi..jadi malu kalau ingat jaman dulu. Masa rajin ngaji gara-gara patah hati. Wuu..wuu..alasan yang tidak keren ya..?
Tapi, meski aku belum bisa menjadi seperti kalian, tapi aku merasa bisa ‘lebih baik’ karena campurtangan kalian juga. Kalian memang tidak membuatku tertawa lepas, tapi memberi nuansa yang lain.
Jadi ingat ketika liqo’, mabit, picnic kecil-kecilan di dekat gedung pusat dengan bawa bekal sendiri. Wiii…kangeeen..!
Sweet memories untuk Bee, Mila, Nufi, Emma dan “murobbi-ku” Mbak Jamilah. Sepertinya aku belum jadi mutarobbi yang baik nih mbak..






24 Januari 2010

Anda merasa pernag atau sedang terluka hatinya..??

Satu hal yang perlu kita pikirkan adalah 
bahwa tidak setiap luka terjadi,karena adanya sebuah serangan 

Dare to thingking big..!!

Sang Predivana (seri 2)

 
Sore hari yang cerah. Aku sangat menikmatinya, seakan-akan duniaku akan selalu baik-baik saja seindah suasana yang aku nikmati sekarang. Hemmh..apalagi yang aku butuhkan?

Ah, ternyata “dunia yang baik-baik” saja ini, tidak berlaku untuk sahabatku. dia datang dengan mata sembab penuh amarah.
Dia selalu datang kepadaku untuk semua kegundahannya, dan hanya akulah yang selalu siap meminjamkan bahuku untuknya, karena sahabatku hanya percaya padaku.

“ Aku merasa dipermainkan, shitt..!! “  Suaranya meninggi, melampiaskankan umpatan yang hampir tidak pernah aku dengar dari bibirnya. Sahabatku sangat lembut, meski emosinya mendidih. Tapi kali ini mungkin dia ingin tampil beda. Ah, toh hanya kepadaku dia bebas berekspresi apapun.

“ Sudah lega? Atau dikau masih ingin memaki lagi..?” Tanyaku.

“ Entahlah. Aku selalu tidak bisa melakukannya langsung..”  Nada suaranya melemah.

Ada yang mengganggu pikiranmu?” Tanyaku pelan dan pasti.

“ Aku merasa sedang berjalan mendekati kematianku sendiri..one step closer to my death..!” Jawabnya ketus.

“ Boleh aku tebak hal yang membuatmu gundah..?” Tanyaku mencoba menenangkan.

“ Aku tahu kalau dikau pasti sudah tahu. Ahh, tidak perlu ditebak. Cukup ceritakan satu kisah seorang Predivana lagi untukku..” Jawabnya disambung dengan sebuah permintaan yang sangat mudah.

“ Apakah itu bisa menghiburmu?” Tanyaku.

“ Tidak penting bagaimana efeknya. Bahkan kadang aku sendiri tidak paham kenapa aku tersenyum.. Jawabnya simpel.

Seperti perjanjian jual beli, akhirnya aku harus closing dengan permintaan Sahabatku itu. Bagaiman mungkin aku menolak sosok yang aku kasihi ini. Ah, kami memang sama, yang tidak menyukai sebuah penolakan untuk permintaan yang bisa dipenuhi.

“ Ok..! Kemarilah..!” Kalimatku membuatnya duduk manis di depanku.


Alkisah, pada suatu masa di abad pertengan ketika Detektif Sherlock Holmes sedang tenar-tenarnya.
Sepasang anak manusia yang saling mencintai dan menjadi sepasang kekasih.

Sebuah kisah dari Sang Predivana..
Seorang wanita dari kalangan terhormat yang tergila-gila dengan laki-laki tampan dari kalangan bangsawan pula.
Laki-laki yang menjadi kekasih Predivana bukanlah anak bau kencur yang baru pertama kali mengenal cinta.
Dulu, dia adalah kekasih dari wanita bangsawan pula bernama Naura. Wanita yang pernah menjadi bagian dari hidup kekasih Predivana. Namun, hubungan mereka akhirnya kandas dengan alasan “tidak cocok”. Klise namun nyata..!

Ah, bukan sebuah masalah bagi Sang Predivana. Bukankah setiap orang pasti mempunyai masa lalu. Bukankah manusia bukan hidup untuk sebuah masa lalu. Bukan hal besar bagi Sang Predivana.

Layaknya seorang pecinta..
Begitu juga wanita yang dilanda cinta seperti Sang Predivana. Dia sangat tulus mencintai kekasihnya. Semua hal buruk yang diucapkan oleh orang pun bahkan tidak pernah didengarnya. Semua kekurangan Sang Kekasih diterimanya dengan lapang dada.
Bahkan, Sang Predivana selalu bisa membuat kekasihnya terlihat sempurna di mata orang. Wanita yang luar biasa.

Roman cinta yang indah..
Sang kekasih juga sangat mencintai Predivana. Setidaknya itu yang selalu diucapkannya kepada Sang Predivana. Semua masalalunya, kekurangannya, kelebihanya dan semua hal yang sedang menerpanya tidak ada yang tidak diketahui oleh Sang Predivana. Entah itu hal bahagia atau tidak bahagia.
Dia benar-benar ingin hidup untuk membahagiakan Sang Predivana.

Cinta yang tidak pernah bertepuk sebelah tangan..
Semua hal dilakukan oleh Sang Predivana untuk membuat kekasihnya bahagia, begitu juga sebaliknya. Seakan-akan mereka berdua adalah pasangan romantis sepanjang jaman. Namun memang benar begitu adanya.

Banyak orang memuja kisah cinta mereka.
Cinta membuat dahaga, membuat manusia ingin selalu meminumnya. Bahkan bagaimanapun bentuk “minuman” itu.

Ikatan hati yang sangat kuat..
Seakan-akan, Tidak ada satupun hal buruk yang bisa memudarkan cinta Sang Predivana. Sebuah jalinan hati yang sangat mengagumkan.

Hari-hari Sang Predivana bersama kekasihnya sangat indah. Semua hal terasa indah untuk dinikmati.
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam.. Hingga akhirnya, semua orang dibuat terhenyak.
.
Tanpa ada kabar angin skandal atau ribut-ribut apapun jauh-jauh hari sebelumnya, Sang Predivana mengumumkan kepada khalayak bahwa dia akan meninggalkan kekasihnya.
Sang Kekasih terhenyak oleh sikap Sang Predivana yang biasanya lembut, sekarang menjadi terlihat garang. Bahkan mata yang biasanya penuh cinta itu berubah menjadi mata yang penuh kesumat.
Sesuatu yang tidak pernah dihiraukan oleh kaum laki-laki seperti kekasih Sang Predivana.

Kabar itu semakin santer..
Meskipun bukan pengumuman secara resmi seperti selebriti jaman sekarang, tapi berita itu sudah membuat heboh sebagian besar orang yang sangat mengagumi kisah cinta Sang Predivana dengan kekasihnya.
Orang-orang sibuk menerka alasan Sang Predivana meninggalkan kekasih yang sangat dipujanya itu. Bukankah mereka berdua juga mengaku saling mencintai?
Alasan-alasan spekulasi bermunculan.
Orang pertama bilang, “ Mungkin karena harta!”, Tapi disanggah oleh sebagian yang lain, “ Sang Predivana bukanlah wanita yang matre. Toh, dia telah tahu dari awal tentang kondisi kekasihnya.”
Orang kedua bilang, “ Sang Predivana kepincut laki-laki lain!”, Tapi disanggah juga oleh sebagian yang lain, “ Tentu saja sangat salah. Sang Predivana adalah wanita setia. Bahkan ibarat kekasihnya jatuh pailit, sakit parah, atau apapun yang membuat kondisi kekasihnya dianggap tidak berharga di mata orang, Sang Predivana akan selalu siap di samping sang kekasih.”
Orang ketiga bilang, “ Sang Predivana sudah tidak mencintai kekasihnya itu!” , Tapi disanggah oleh sebagian yang lain. “ Bohong besar. Sang Predivana adalah seorang pecinta sejati. Dia sangat mengahargai cintanya..”
Semakin mereka berlomba mencari alasan yang tepat, semakin mereka tidak menemukan jawabannya.
            Rahasia hati Sang Predivana. Tidak mungkin Seorang Predivana yang sangat mencintai kekasihnya akan tega meninggalkan kekasihnya jika tidak ada sesuatu yang sangat membuat hatinya hancur dan menjadikannya seperti wanita kejam.

Aku menghentikan ceritaku sejenak..
“ Naah..dikau ingin ikut menebak alasan Sang Predivana meninggalkan kekasihnya itu, Sahabatku..?” Tanyaku pada Sahabatku.

Terlihat kernyitan halus di dahi Sahabatku.
“ Sebentar, biar aku tebak..” Jawabnya pelan.
Aku mengangguk menunggu jawabannya.
“ Sang Predivana tidak mau menjadi yang kedua di hati kekasihnya..” Jawab Sahabatku.
Aku memberikan applaus untuk jawaban yang dilontarkan Sahabatku ini.

Inilah endingnya..
Sang Predivana menemukan secarik coretan yang tintanya pun masih baru baunya. Menunjukkan bahwa waktu penulisannya terjadi kurang lebih satu hari yang lalu. Sebuah coretan asal di kertas, ketika sedang tidak ada pekerjaan.
Mungkin sekedar coretan tidak begitu penting untuk si penulis coretan itu. Hanya sekedar tulisan untuk melepaskan kegundahan hati.
Coretan yang ditulis kekasih Sang Predivana, ketika dia iseng-iseng ingin menulis. Bahkan tanpa bermaksud apa-apa dengan tulisan itu.

Isi tulisannya adalah..
Aku sangat mencintaimu, Predivana. Tapi Aku Tidak Bisa Hidup Tanpa Naura.

Sepele bukan? Keisengan yang fatal..

Aku menatap sahabatku setelah aku selesaikan kisah itu.
“ Bagaimana dikau bisa menebak  alasan Predivana meninggalkan kekasihnya?” Tanyaku.

Helaan nafas terdengar dari Sahabatku..
“ Karena itu yang membuat aku mengucapkan makian saat ini. Aku takut menjadi yang kedua..” Jawab Sahabatku. 



Aku menunggunya mengucapkan kalimatnya.
Bernada ketus, Sahabatku melanjutkan kalimatnya..
          " Dan kamu tahu..? Ketika aku merasa "dipojokkan, terluka dan dipermainkan". Aku tidak pernah merasa bahwa dia benar-benar mendukung atau melindungiku. Mungkin benar..bahwa cinta itu hanya sebuah kata-kata.."


Aku tidak menjawab pertanyaan retoris itu
             " Apakah berteriak atau mungkin memaki bisa membuatmu lega hari ini?"

Sahabatku mengangguk
             " Lakukanlah sekeras kau mau..!" Perintahku.
Namun, Sahabatku justru diam. Meskipun matanya masih menyimpan sesuatu yang tertahan. Aku tahu dia tidak bisa mencaci lagi. Emosi yang selalu tertata rapi..


Aku tersenyum menenangkan Sahabatku.
“ Seringkali wanita memang benar-benar sangat aneh. Dia bisa menerima laki-laki yang dicintainya seburuk apapun kondisinya. Namun, ketika dia merasa menjadi yang kedua di hati laki-laki yang dicintainya, dia bisa sangat terluka atau bahkan sekedar merasa terancam...”

Aku menepuk pundaknya lembut. Kubisikkan sesuatu di telinganya.
            “ Sadarilah bahwa dirimu sangat istimewa, Sahabatku..!  ” Jawabku.




(Untuk “sebuah perasaan yang sedang tidak baik-baik saja”)





22 Januari 2010


Aku bahagia, dengar kata cintamu..
Tapi aku sedih, menerima kenyataan..
Bahwa tak hanya diriku yang menjadi milikmu..
Bahwa tak hanya diriku yang selalu ada di hatimu..
Selamanya..
Ini begitu salah, tapi juga begitu benar untuk aku yang dilanda cintamu..
Dan terus membakar aku..
Cintamu..
Dan akhirnya membunuhku..


Tulisan di atas adalah lirik sebuah lagu yang saya ubah dan dipenggal di di sana-sini tanpa bermaksud mencontek hasil karya pencipta lagunya.
Anda pasti kenal lagunya kan? Anggap saja kuis “The missing lirics”..hehe.
Mungkin sedang mewakili perasaan penulis.

Kukatakan dengan indah..
Dengan terluka, hatiku hampa..
Sepertinya luka..
Menghampirinya..

Wah, melo sekali ya. Puufff..!
Sekali-sekali dalam 365 hari atau mungkin dalam 1.000 hari atau lebih, bolehlah.

Ahh..dunia yang terlupa..!!
Jalan yang kulalui untuk sekedar bercerita



13 Januari 2010

Kisah Seorang Predivana

Apa yang kau lakukan jika ragamu selalu mengkhianati hatimu, jika kau sadar bahwa dirimu begitu hidup setiap kali bersama dirinya?
Sanggupkah kau  menolak untuk mematikan cinta atau memilih tetap memelihara cinta yang tidak pernah utuh itu?

To be or not to be.
This is a question.


“Sahabatku” datang dengan wajah kuyu menghampiriku. Aku menduga, sepertinya akan banyak cerita-cerita curahan hati yang akan keluar dari bibirnya. Ah, benar dugaanku. Sebuah cerita cinta rupanya..

“ Aku belum pernah bisa percaya dengan kalimat-kalimat cinta. Semua terasa naif dan membuat semacam amarah aneh dalam diriku..!” Kata “Sahabat”ku.

Aku tertegun, “kok bisa? Bukankah biasanya wanita suka dengan sanjungan cinta, dipuja dan ditaklukkan dengan kata-kata indah bak pujangga?” Gumamku dalam hati.

Aku menunggu kalimat lanjutan dari “sahabat”ku ini. Wajahnya sedingin winter.
Namun, aku menatap ada pijaran indah dari matanya ketika dia mengungkapkan kalimatnya.

“ Apakah kamu sedang jatuh cinta?” Tanyaku tanpa basa-basi.

Wajahnya memerah, entah tersipu atau memendam amarah seperti kata-kata dalam ucapannya tadi. Aku tahu dia wanita terhormat yang tidak biasa meluapkan semua emosi sedih, bahagia dan marahnya dengan kentara.
Lagi-lagi dia tidak menjawab pertanyaan lugasku dengan langsung. Tidak mengangguk, tidak pula menggeleng. Sungguh menjengkelkan bukan?
Aku menunggunya beberapa saat, hingga akhirnya “sahabat”ku bergumam dengan jelas..
“ Tidak gampang mengetahui sifat laki-laki yang katanya mencintai kita..”

Aku memegang pundaknya seakan siap menjadi tempatnya berbagi cerita gundahnya. Aku belai kepalanya dengan pelan dan lembut. Aku tahu dia selalu merasa tenang ketika kepalanya dibelai layaknya ibu kepada putrinya.

Tatapannya masih tetap dingin. Namun senyumnya sudah mulai terlukis meski hanya guratan tipis.

Aku menatap matanya yang seakan mencari perlindungan.

“ Mau tahu sebuah cerita? Judulnya Kisah Seorang Predivana..” Kataku sambil menatapnya, “sahabat”ku mengangguk..

Alkisah..
Seorang Predivana yang mempesona. Semua mata normal akan sepakat dengan hal itu. Tidak  heran jika dia mendapatkan cinta dari laki-laki yang juga memiliki pesona yang luar biasa. Tubuh tinggi, tegap, atletis, wajah balkan yang tidak asia, tidak eropa, tidak india, tidak arab tapi kombinasi terbaik dari ras-ras tersebut.
Pasangan yang sempurna.

Laki-laki pasangan Predivana memilikii karakter idealis, punya prinsip, cerdas dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Satu hal, laki-laki pasangan Predivana sangat pandai melambungkan perasaan Predivana ..over the earth..over the moon..over the sky.

Laki-laki pasangan Predivana selalu menganggap Predivana seperti barang berharga yang hanya boleh dia miliki. Cemburunya luar biasa. Lagi-lagi, Predivana menjadi tersanjung dan sangat tersanjung dengan hal itu.
Dia sangat pandai melindungi, pintar mematahkan lawan, berani membuat orang-orang mundur menjauhinya. Dia pandai mengalahkan orang. Dia berani mengambil keputusan besar dan mendapatkan solusinya.

Namun sewajarnya laki-laki..
Laki-laki pasangan Predivana sangat mudah marah. Namun dengan sedikit kalimat dari Predivana, kemarahan itu hilang
Kombinasi karakter maskulin yang sangat mempesona.

Itu adalah kisah Predivana beberapa tahun lalu, hingga akhirnya semua mulai berubah.

Keharmonisan yang retak.
Cemburu tingkat tinggi dari Laki-laki pasangan Predivana menjadi bencana sekarang. Amarah yang dulu bisa reda dengan sedikit kalimat dari Predivana, sekarang tidak lagi bisa meredakannya. Kata-kata yang dulu membuat orang lain mundur, sekarang ditujukan bagi Predivana sendiri.

Inilah Predivana yang sekarang..
Dia didera gelombang sakit yang luar biasa dari laki-laki yang dulu menyanjungnya luar biasa. Sebuah cerita setelah pesta perkawinan yang tidak dia tahu sama sekali sebelumnya.

“Sahabat”ku mendengus dan bertanya,” Mengapa kau ceritakan kisah cinta yang menyedihkan untukku..?”

Aku tersenyum menanggapi dengusan jengahnya. Aku usap kepalanya dengan lembut. “Sahabat”ku mulai tenang dari jengahnya.
“ Aku baru menceritakan kisah Predivana yang terluka. Belum kisah Predivana yang sangat bahagia. Cinta memiliki banyak pijaran cerita...many splendoured thing..delicious..or..anything.. ”

Mata “sahabat”ku kembali berbinar.
“ Kau akan menceritakan Kisah Predivana yang bahagia itu?”

Aku mengangguk.
“I'll do anything to change your mind about love..” Bisikku pelan tapi pasti.



(Untuk siapapun yang sedang atau pernah merasakan cinta)



07 Januari 2010

Life And Love Is Delicious

Sebuah arti yang tidak pernah mati.

ada saat dimana harus bisa mendinginkan hati. merenungi semua langkah, merasa bersyukur dan menghargai arti sudut keberadaan dalam kehidupan.
pandanglah ke langit, dunia sangat luas dan tak bertepi.
tahtakan jiwa, jadikan semua hal sebagai ilham untuk sebuah keabadian yang baru. 
Perpisahan bukanlah sebuah akhir namun lebih pada kebijakan untuk menatap hari-hari kita yang mungkin panjang atau singkat.
Bukankah kita sendiri yang telah menciptakan angin kekosongan yang sebenarnya tidak pernah kosong?
Namun tetaplah bersyukur.. 
sebuah irama baru. Ibarat petikan piano, nada belum selesai dimainkan...
life is wonderful love.. 
And our life is always wonderful and delicious...

sebuah tulisan yang pernah ditulis pada tahun 2006 oleh seorang kawan, di mini album "delicious track"nya.  Sengaja saya tulis kembali dengan sedikit gubahan.

Untuk posting pertama di tahun 2010..
Thanks for all..


(Untuk mengenang kembali seorang kawan lama..Al-Burhani)