13 Januari 2010

Kisah Seorang Predivana

Apa yang kau lakukan jika ragamu selalu mengkhianati hatimu, jika kau sadar bahwa dirimu begitu hidup setiap kali bersama dirinya?
Sanggupkah kau  menolak untuk mematikan cinta atau memilih tetap memelihara cinta yang tidak pernah utuh itu?

To be or not to be.
This is a question.


“Sahabatku” datang dengan wajah kuyu menghampiriku. Aku menduga, sepertinya akan banyak cerita-cerita curahan hati yang akan keluar dari bibirnya. Ah, benar dugaanku. Sebuah cerita cinta rupanya..

“ Aku belum pernah bisa percaya dengan kalimat-kalimat cinta. Semua terasa naif dan membuat semacam amarah aneh dalam diriku..!” Kata “Sahabat”ku.

Aku tertegun, “kok bisa? Bukankah biasanya wanita suka dengan sanjungan cinta, dipuja dan ditaklukkan dengan kata-kata indah bak pujangga?” Gumamku dalam hati.

Aku menunggu kalimat lanjutan dari “sahabat”ku ini. Wajahnya sedingin winter.
Namun, aku menatap ada pijaran indah dari matanya ketika dia mengungkapkan kalimatnya.

“ Apakah kamu sedang jatuh cinta?” Tanyaku tanpa basa-basi.

Wajahnya memerah, entah tersipu atau memendam amarah seperti kata-kata dalam ucapannya tadi. Aku tahu dia wanita terhormat yang tidak biasa meluapkan semua emosi sedih, bahagia dan marahnya dengan kentara.
Lagi-lagi dia tidak menjawab pertanyaan lugasku dengan langsung. Tidak mengangguk, tidak pula menggeleng. Sungguh menjengkelkan bukan?
Aku menunggunya beberapa saat, hingga akhirnya “sahabat”ku bergumam dengan jelas..
“ Tidak gampang mengetahui sifat laki-laki yang katanya mencintai kita..”

Aku memegang pundaknya seakan siap menjadi tempatnya berbagi cerita gundahnya. Aku belai kepalanya dengan pelan dan lembut. Aku tahu dia selalu merasa tenang ketika kepalanya dibelai layaknya ibu kepada putrinya.

Tatapannya masih tetap dingin. Namun senyumnya sudah mulai terlukis meski hanya guratan tipis.

Aku menatap matanya yang seakan mencari perlindungan.

“ Mau tahu sebuah cerita? Judulnya Kisah Seorang Predivana..” Kataku sambil menatapnya, “sahabat”ku mengangguk..

Alkisah..
Seorang Predivana yang mempesona. Semua mata normal akan sepakat dengan hal itu. Tidak  heran jika dia mendapatkan cinta dari laki-laki yang juga memiliki pesona yang luar biasa. Tubuh tinggi, tegap, atletis, wajah balkan yang tidak asia, tidak eropa, tidak india, tidak arab tapi kombinasi terbaik dari ras-ras tersebut.
Pasangan yang sempurna.

Laki-laki pasangan Predivana memilikii karakter idealis, punya prinsip, cerdas dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Satu hal, laki-laki pasangan Predivana sangat pandai melambungkan perasaan Predivana ..over the earth..over the moon..over the sky.

Laki-laki pasangan Predivana selalu menganggap Predivana seperti barang berharga yang hanya boleh dia miliki. Cemburunya luar biasa. Lagi-lagi, Predivana menjadi tersanjung dan sangat tersanjung dengan hal itu.
Dia sangat pandai melindungi, pintar mematahkan lawan, berani membuat orang-orang mundur menjauhinya. Dia pandai mengalahkan orang. Dia berani mengambil keputusan besar dan mendapatkan solusinya.

Namun sewajarnya laki-laki..
Laki-laki pasangan Predivana sangat mudah marah. Namun dengan sedikit kalimat dari Predivana, kemarahan itu hilang
Kombinasi karakter maskulin yang sangat mempesona.

Itu adalah kisah Predivana beberapa tahun lalu, hingga akhirnya semua mulai berubah.

Keharmonisan yang retak.
Cemburu tingkat tinggi dari Laki-laki pasangan Predivana menjadi bencana sekarang. Amarah yang dulu bisa reda dengan sedikit kalimat dari Predivana, sekarang tidak lagi bisa meredakannya. Kata-kata yang dulu membuat orang lain mundur, sekarang ditujukan bagi Predivana sendiri.

Inilah Predivana yang sekarang..
Dia didera gelombang sakit yang luar biasa dari laki-laki yang dulu menyanjungnya luar biasa. Sebuah cerita setelah pesta perkawinan yang tidak dia tahu sama sekali sebelumnya.

“Sahabat”ku mendengus dan bertanya,” Mengapa kau ceritakan kisah cinta yang menyedihkan untukku..?”

Aku tersenyum menanggapi dengusan jengahnya. Aku usap kepalanya dengan lembut. “Sahabat”ku mulai tenang dari jengahnya.
“ Aku baru menceritakan kisah Predivana yang terluka. Belum kisah Predivana yang sangat bahagia. Cinta memiliki banyak pijaran cerita...many splendoured thing..delicious..or..anything.. ”

Mata “sahabat”ku kembali berbinar.
“ Kau akan menceritakan Kisah Predivana yang bahagia itu?”

Aku mengangguk.
“I'll do anything to change your mind about love..” Bisikku pelan tapi pasti.



(Untuk siapapun yang sedang atau pernah merasakan cinta)



1 komentar:

burtuqalun mengatakan...

... jalan yang berdarah ... penuh kutukan ... tapi hanya itulah jalannya ... harus kita lewati bersama ... meski dikutuk ...