23 April 2010

Kenikmatan Vs Penderitaan (Tentang Cinta)


Pernah mendengar ketika seseorang ditanya tentang tujuan hidupnya, dia menjawab “ingin menderita”?
Jika ada, wah seseorang tersebut pasti sangat langka dan aneh. Sepanjang pengetahuan saya, jawaban yang lazim untuk tujuan hidup setiap manusia normal adalah kebahagiaan.
Kebahagiaan adalah sebuah kenikmatan.

Penderitaan..
Adalah kehidupan duniawi selain kenikmatan yang sangat tidak diharapkan keberadaannya dalam setiap kehidupan manusia.

Kenikmatan dan penderitaan bisa jadi muncul karena alasan “saya suka itu” atau “sesuatu yang menyakitkan”. Jika mendapatkan sesuatu yang kita sukai, maka kenikmatan akan kita rasakan. Tapi jika sebaliknya, maka akan terasa menyakitkan untuk kita sehingga akhirnya kita merasa menderita.

Kenikmatan dan penderitaan adalah realitas dunia manusia.

Lagi-lagi tentang cinta..
Sebuah tema dunia yang tidak pernah habis diucapkan, karena cinta telah ada sejak manusia ada di dunia. Jika manusia belum punah, maka tema cinta pun tak akan ada matinya.

Cinta itu berisi masalah? Bisa saja.
Coba jika kalian mau, inventarisasikan kisah cinta orang-orang di sekitarmu. Pasti akan menemukan variasi masalah mereka sendiri-sendiri.
Untuk seorang yang mungkin sedang patah hati, kecewa, sakit hati, jatuh cinta, kalut dan gundah dengan masalah cinta, bisa jadi menginventarisasi masalah cinta orang lain menjadi hiburan positif yang membuatnya merasa tidak menderita sendiri.

Ketika drama cinta mengoyak hati sehingga membuat luka dalam yang hebat, banyak air mata terbuang untuk melepaskan diri dari luka tersebut. Dunia akan terasa menjadi sempit.
Sebuah kata support yang klise sekali..” Semua akan ada hikmahnya”..
Tapi cobalah benar-benar cari..
Semakin berusaha mencari hikmahnya, semakin kesulitan menemukannya. Justru membuat tidak bisa terlepas dari luka tersebut.
Semakin berusaha melupakan, semakin terjebak dalam kenangan cinta tersebut.

Cinta butuh sebuah perasaan yakin..
Saya cukup setuju dengan kalimat tersebut. Hanya saja seringkali yang menjadi masalah dalam sebuah keyakinan adalah..
”Bila berulang-ulang merasa kecewa, sehingga tidak mau percaya lagi”

Meski naif menganggap bahwa segala sesuatu itu mungkin, keyakinan yang sehat harus selalu dipupuk setiap hari.
Setiap dokter pun kadang-kadang merasa frustasi sebab apa yang manjur untuk seseorang ternyata tidak selalu manjur untuk seseorang yang lain.
Tapi, jangan pernah merasa bahwa cinta ibarat mencari ikan di pohon.

Cinta dalam teori tidak akan setajam prakteknya. Tapi bagaimanapun juga, dimana ada manusia-di situ akan selalu ada cerita cinta.








21 April 2010


Jika kita menutup mata dan berusaha melepaskan pemahaman atas malam atau siang dan terang atau gelap, kita mungkin bisa memahami betapa tidak nyata ruang dan waktu sesungguhnya. Mereka hidup dalam jam dan kalender , sebuah struktur yang diciptakan manusia berdasarkan kesepakatan.



Time Is Enemy or Frend?

Kata orang jawa, " Urip iku mung mampir ngombe" alias hidup itu hanya mampir minum. Mungkin karena salah mengartikan filosofi ini, jadi banyak yang suka kebanyakan minum dan mabuk di dunia..

Aku nyontek tulisannya SEAN COVEY :
1. Untuk tahu nilai 1 tahun, tanyakan pada siswa yang gagal dalam ujian kenaikan kelas.
2. Untuk tahu nilai 1 bulan, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
3. Untuk tahu nilai 1 minggu, tanyakan pada editor majalah mingguan.
4. Untuk tahu nilai 1 hari, tanyakan pada buruh harian dengan 6 orang anak yang harus diberi makan.
5. Untuk tahu nilai 1 menit, tanyakan pada orang yang ketinggalan kereta.
6. Untuk tahu nilai 1 detik, tanyakan pada orang yang selamat dari kecelakaan.
7. Untuk tahu nilai 1 milidetik, tanyakan pada peraih medali emas cabang lari di olimpiade.


Waktu adalah sebuah aljabar spiritual yang akan selalu ada dalam kehidupan. Apa artinya? Intinya adalah..ingat 5 perkara, sebelum 5 perkara aja gitu. Sudah hapal kan? Pasti..!
Tinggal "how to do it" aja..