26 Juni 2009

Keep In Touch

Seperti judul lagunya Peterpan ya? Special untuk orang-orang yang merasa menjadi sahabatku. Be happy for all us.

Persahabatan yang paling teguh terbentuk dalam keadaan sama-sama susah; seperti besi paling kuat yang disatukan oleh nyala api yang paling panas

Persahabatan sejati adalah ibarat kesehatan yang baik; nilainya jarang disyukuri hingga dia hilang.

Persahabatan abadi adalah persahabatan dimana masing-masing menghargai martabat sahabatnya sedemikian rupa sehingga tidak menginginkan apapun darinya.

Salah satu "berkah" sahabat adalah saya boleh dan bebas bersikap "tolol" di depan mereka.


(Mr. John..aku nyontek kata-kata indahnya dikit ya!)






Presiden Pilihan"Ku"

Kampanye terjadi semakin gencar. Iklan di media, show langsung ke masyarakat, maupun melalui debat-debat yang disiarkan di stasiun televisi adalah implementasinya. Semua iklan yang ditampilkan, pemaparan visi misi melalui debat maupun acara talk show menunjukkan gambaran seakan-akan semua calon capres-cawapres “layak dan sempurna” menjadi presiden dan wakil presiden. Tentu saja, mana ada iklan yang menampilkan kekurangan produk, ya kan?


Eits, tunggu sebentar. Sebelum bicara panjang-lebar, saya ingin menulis suatu pendapat dari Ayyub Ibnu Qoryah, sumber dari majalah hidayah, “Tahukah Anta? Informasi unik seputar masalah islam”.

Beliau berkata bahwa Manusia terbagi menjadi tiga golongan yaitu manusia yang berakal, dungu dan durhaka (perusak).

Manusia yang berakal menjadikan agama sebagai pedoman hidupnya. Sabar dan tenang adalah tabiatnya. Pandangan dan pikiran sehat adalah pedoman teknisnya. Orang berakal, ketika ditanya maka akan menjawab dengan baik, dan kalau berbicara selalu tepat. Jika mendengarkan uraian ilmu, maka akan ditekuninya. Dan jika berbicara, dia mengambil dari sumber riwayat bukan asal cerita.

Manusia dungu, kalau berbicara mengecewakan orang lain. Seringkali membuat cerita yang menakut-nakuti dan jika mengemukakan pendapat, maka pendapatnya tidak berbobot.

Manusia yang durhaka (fajir), apabila mendapat amanah maka dia berkhianat. Bila diajak bicara, maka dia akan memburuk-burukkan atau merendahkanmu, ketika kamu menolongnya dia tidak memelihara kebaikanmu, dan tidak bisa menyimpan rahasiamu. Jika kamu belajar, dia tidak mau mngembil hikmah dan tidak mau berusaha mengerti.

Nah, tentunya saya mau presiden pilihan”ku” termasuk dalam golongan manusia berakal bukan dungu apalagi durhaka. Setuju kan? Pasti dong.

Namun untuk pilihan siapa pribadi yang layak, semuanya bebas sesuai selera kita masing-masing. Kita bisa mengamati dari media yang disuguhkan tentang profil capres kita, bukan?


Anda mempunyai selera, saya pun juga. Hal-hal di bawah ini adalah kriteria orang yang akan saya contreng tanggal 8 juli nanti . Boleh nyontek, tapi lebih baik belajar sendiri lho. Ada kata-kata bijak hilman-Lupus “Daripada nyontek dapat nilai 7, lebih baik tidak nyontek dapat nilai .” Hahaha..Ya iyalah..!

Ups kembali ke kriteria ya!


Laki-laki.

Bukan berarti saya tidak bangga dengan jenis kelamin sendiri, tapi menurut saya Laki-laki lebih layak menjadi pemimpin dan wanita adalah pendamping pemimpin. Coba tengok dengan fenomena-fenomena ini.

· Nabi Muhammad adalah laki-laki, sosok pemimpin paling ideal sepanjang zaman.

· Jika ayah masih hidup, yang tertulis sebagai kepala keluarga di kartu keluarga adalah nama ayah. Suami sebagai imam keluarga adalah laki-laki.

· Seorang wali nikah adalah ayah dan sesuai urutan adalah yang berkaitan dengan garis laki-laki.
Laki-laki dan wanita adalah sama dalam hak dan kewajiban.
Mereka juga sama-sama memiliki kemampuan otak dan fisik. Namun ada sisi-sisi kewanitaan yang seringkali membuat hal sepele menjadi terlihat berat. Mau contoh?

a. Dalam hal fashion dan penampilan yang ingin selalu tampil menarik. Tidak percaya?
Coba dihitung jumlah salon di kota kita dan jumlah produk make up yang diiklankan di tv yang sasaran utama konsumennya wanita.

b. Timbulnya emosi yang tidak stabil terutama ketika PMS, sehingga kadang-kadang menjadi badmood tanpa sebab. Bagaimana kalau badmood itu terjadi ketika sedang ada masalah hebat di negara ?

c. Ada lagi ketika saya mendengarkan pendapat salah satu caleg wanita yang kebetulan dari kalangan artis. Ketika ditanya dalam sebuah infotainment bagaimana persiapannya setelah menjadi caleg nanti, dia menjawab “sudah mempersiapkan busana-busana karya designer ternama yang temanya sesuai untuk masuk senayan. Tentunya eleganlah, disesuaikan dengan profesi ini”. (Please deh, ke senayan mau jadi wakil rakyat atau ngeceng aja, Bu?)

d. Dalam acara debat capres, ternyata salah satu kandidat presiden kita yang perempuan lebih terlihat glamour dengan perhiasan gelang dan cincin yang terlihat berkilau terkena cahaya. Memang milik sendiri sih, tapi saya merasa kurang sreg saja. Sangat ironis, ketika dia mengkampanyekan membela rakyat kecil dan miskin namun dalam penampilannya terlihat tidak sederhana.

e. Ada lagi salah satu contoh, yaitu bupati wanita di karesidenan tempat saya tinggal. Setiap tampil ke publik, make up-nya tebal dengan alis tebal dari pensil. Bagaimana sholatnya kalau make upnya ternyata waterproof?

(Aiih, pasti repot “tancap” puff ke pipi terus ya bu..?). Memang jaman sekarang aktivitas laki-laki pun juga banyak yang menyerupai wanita, seperti ke salon, perawatan tubuh, shopping dsb seperti layaknya cowok-cowok metroseksual. Tapi disini, saya mengambil gambaran umum seorang laki-laki selayaknya laki-laki.
(contoh yang lain hunting sendiri ya!).

· Karena saya wanita yang tidak pernah bercita-cita menjadi presiden (Tapi kalau istri presiden, mauuu..!!! hahaha)
Wanita tangguh, hebat, cerdas, perkasa akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Ada kata-kata bijak : “ Di belakang laki-laki hebat, ada wanita yang hebat pula”


Setelah syarat pertama terpenuhi, berarti capres yang tidak memenuhi syarat jenis kelamin gugur ya!

Agama sebagai landasan pokok hidupnya

Karena saya muslim, saya pasti memilih pemimpin yang seiman. Selain itu, pemimpinku harus setle pemahaman agamanya. Dia mantap dalam agamanya. Meskipun masalah beribadah adalah privacy antara manusia dan tuhannya. Namun, efeknya bisa dilihat dari aura dan karakter bicaranya. Silahkan mencoba mengamati!

Handy Man dan Gentle Man

Saya sering pusing ketika melihat laki-laki yang banyak bicara. Apalagi ketika ada masalah, dia hanya menggali sebab tanpa mencoba menutup galiannya itu dengan sebuah solusi masuk akal yang menjadi jalan keluar. Apalagi melemparkan masalah atau “lempar batu sembunyi tangan”. Dipertanyakan nih, “jangan-jangan dia Cuma ½ laki-laki..hehe”. Setidaknya, jika masalah sudah terjadi, dia bisa bijaksana menghandlenya.

Tapi saya segan, ketika seorang laki-laki bisa meyakinkan dirinya sendiri dan menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri. Dia bisa menjadi seorang decision maker yang baik, sibuk berpikir baru kemudian dibicarakan. Bukan sibuk bicara baru kemudian dipikirkan, “benarkah keputusan yang diambil?”


Kharismatik

Seorang presiden adalah seorang motivator bagi rakyat. Kesan “meneduhkan” pada dirinya selayaknya ada. Sehingga, ibarat ketika rakyat ingin curhat tentang masalah hidupnya, dia bisa menjadi motivator dan spirit raiser yang baik untuk si rakyat.

Seorang presiden adalah ayahnya rakyat. Dia harus punya wibawa tinggi dan menjadi pelindung, sehingga tidak ada pihak lain yang berani mengganggu anaknya. Si anak akan bangga, aman dan merasa nyaman karena mempunyai ayah yang akan selalu menjaga dan melindunginya setiap saat. Selain itu, seorang ayah yang baik akan selalu bertanggungjawab dengan keluarganya, dan berusaha membahagiakannya.


Bertanggung jawab

Presiden pilihanku selayaknya adalah orang yang sinkron antara perkataan dan perbuatan. Dia tidak akan asal bicara kemudian meralatnya. Dia tidak mengumbar kata-kata manis tanpa berusaha mewujudkannya. Dia mau turun lapangan secara langsung untuk melakukan sesuatu yang menjadi gagasannya. Dia bisa menjadi pioneer yang baik untuk suatu hal yang positif. Dia bertanggungjawab dengan semua hal yang dikatakan, bekerja keras, menerima resiko akibat dari kesalahan yang dilakukan dan tidak melemparkan kesalahan yang dlakukan kepada pihak lain.

Mempunyai kepribadian yang bermartabat

Diriwayatkan oleh Ali Bin Abi Tholib,” Barangsiapa yang menjadikan dirinya seorang pemimpin, harus mengajar dirinya terlebih dahulu sebelum mengajar orang lain. Setelah itu dia harus bisa mendisiplinkan masyarakat melalui perilakunya sendiri. Baru setelah itu, dia harus mengajar orang lain melalui lidahnya. Orang yang mengajar dan mendisiplinkan dirinya, lebih bermartabat daripada orang yang mengajar dan mendisiplinkan orang lain tapi melupakan dirinya sendiri.”

Itu antara lain, karakter yang seharusnya ada pada presiden pilihan”ku”. Mungkin masih ada karakter positif lain yang belum saya ketemukan di sini. Silahkan anda mengoreksinya lagi, sehingga kita bisa memilih pemimpin yang memenuhi kualifikasi positif di mata kita.
Paparan ini mungkin lebih condong ke profil personality. Tapi menurut saya, justru itu yang penting. Dengan personality yang bagus, insyaallah kinerja juga ok.

Sebuah ayat dalam Al Qur’an yang bisa dihubungkanan dengan pilpres yaitu pemilihan pemimpin, adalah :

Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapapun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapapun yang engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapapun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh Engkau maha kuasa atas segala sesuatu.” (QS 3:26)

Segala hal yang terjadi adalah skenario Allah.

Siapapun capres-cawapres yang akhirnya menang dalam pemilu 8 Juli nanti, adalah bagian dari skenario Allah. Apabila Allah bilang “Ya” meskipun semua manusia bilang “tidak” yang terjadi tetap “Ya’. Begitu juga sebaliknya, meskipun seluruh manusia bilang “Ya” sedangkan Allah bilang “tidak” yang terjadi adalah “tidak”. Sebuah aljabar spiritual yang tidak bisa dibantah.


Segala hal yang terjadi adalah skenario Allah..

Ketika capres-cawapres terpilih adalah bagian dari skenario Allah, tentunya saya juga menjadi subbagian dari skenario itu, karena saya adalah salah satu pemilih dari jutaan pemilih. Meskipun cuma satu suara, boleh dong saya menetapkan UUP (Undang-Undang Pribadi) untuk penentuan syarat orang yang layak saya pilih. Ini bukan kampanye lho..swear!


21 Juni 2009

The Right Man In The Right Price

Muda, punya bakat bermain yang luar biasa. Bahkan banyak yang menyebut, bahwa mereka terlahir sebagai bintang.

Penilaian yang layak dilontarkan untuk pemain tengah Manchester United, bernomor punggung 7, Cristiano Ronaldo Dos Santos Aveiro (CR7) dan Ricardo Izacson Dos Santos Leite (Kaka), pemain tengah-depan Ac Milan bernomor punggung 8.


Sepak bola adalah team work. Sehingga kontribusi yang besar sehingga permainan 1 tim menjadi hidup dan menawan, membuat klub-klub besar dan kaya di Eropa meliriknya. Salah satunya adalah Real Madrid, yang gelap mata melakukan penawaran dengan nominal uang yang luar biasa untuk bisa mendapatkan pemain bintang tersebut.


Apa sih yang mereka inginkan dari seorang Ronaldo dan Kaka?

Tujuan dari sebuah investasi adalah profit. Klub pembeli tentu tidak main-main dengan pengeluaran nominal yang besar tersebut. Mereka tetap akan meminta timbal balik yang luar biasa pula, yaitu prestasi sehingga menghantarkan klub mereka menjadi juara. Sebuah profit immaterial dalam sebuah sepakbola adalah menang dan menjadi juara. Mengenai profit material, itu adalah imbas yang akan diperoleh selanjutnya. Sama dengan permainan dalam dunia usaha apapun.

Di sini, menjadi juara liga champion adalah salah satu tujuan setiap klub di Eropa. Sebuah simbol kesempurnaan bagi semua klub sepak bola eropa. Karena imej liga champion tidak kalah pamor dengan kejuaraan 4 tahunan seperti Euro Cup dan World Cup.


Kenapa Ronaldo dan Kaka Mahal?

Pada dasarnya tidak hanya Ronaldo dan Kaka. Mereka hanya sebuah contoh. Semua manusia mempunyai kesempatan berdaya tawar mahal seperti Ronaldo dan Kaka dalam bidang apapun yang positif. The right man and the right price..


Ronaldo dan Kaka menjadi “mahal” memerlukan proses yang tidak instan. Mereka tidak melakukan proses karbit yang memungkinkan matang di luar, mentah di dalam. Karena sepakbola memerlukan skill, dimana tidak bisa diperoleh dengan latihan 1 hari saja.

Learning by doing adalah tipsnya. Mereka yang melatih skill bermain bola tidak mungkin sekedar belajar teori dari buku. Mereka akan terjun langsung secara fisik dalam permainan itu. Learning by doing itu akan membuat mereka semakin handal. Kematangan proses Learning by doing akan menciptakan prestasi-prestasi yang akhirnya menciptakan pengakuan terhadap skillnya. Salah satu efeknya adalah, menciptakan daya jual tinggi. Sebuah proses sebab dan akibat, orang yang tepat untuk harga yang tepat.

Tentu saja ini sebuah kebanggaan besar baik sebagai pribadi, untuk klub-klub yang pernah diikutinya dan membawa nama negaranya.

Jika Ronaldo dan Kaka mahal, apa untungnya untuk kita?

Tidak secara langsung, tapi saya menangkap makna lain dari nominal luar biasa yang ditawarkan kepada Ronaldo dan Kaka. Bukan sekedar sepak bola glacio league akan menjadi semakin menarik dengan variasi itu, namun Ronaldo dan Kaka adalah contoh sebuah keberhasilan yang nyata dari sebuah mental tangguh dan menyadari potensi diri dengan “bermimpi” nyata sejak dini. Kenapa?Pasti bingung, dimana nyambungnya? Flashback sebentar ya..


Masih ingat pengalaman Ronaldo di World Cup 2006 ?
Saat itu, Ronaldo melakukan provokasi pada wasit yang membuat rekan setim-nya di MU, Wayne Rooney terkena kartu merah. Insiden yang membuat Inggris tersingkir dari Portugal dalam perempat final itu, tentu saja membuat marah rakyat di bumi Britania. Cemooh, hinaan dan teriakan “boo” atau”huu” atau sejenisnya selalu dilontarkan pada Ronaldo ketika sedang bermain. Beberapa saat bahkan Ronaldo sempat terpengaruh dengan suasana tidak nyaman itu, sehingga dia berniat hengkang dari MU. Namun dengan profesionalitas dan mental “cuek” yang positif, dia mampu hadir kembali sebagai bagian sepakbola di bumi Britania dengan mengacuhkan cemooh-cemooh itu. Bahkan Ronaldo pun memiliki kontribusi yang besar dalam melambungkan MU dengan prestasi-prestasi sebagai juara. Akhirnya penghargaan dari rakyat Britania pun diperolehnya kembali.


Kaka..
Kaka tidak sefenomenal Ronaldo dalam hal pengalaman mental. Dia lebih terkesan low profil dan baik-baik saja. Lalu apa cerita flash back untuk Kaka sehingga dia biasa menjadi mahal ?

Jawabannya adalah sebuah proses penggalian potensi diri. Kaka mempunyai cita-cita dan mimpi besar sejak kecil untuk menjadi pemain sepak bola yang bisa bermain di Ac Milan. Pada saat itu, Ac Milan adalah klub terbesar di ranah Italia. Bahkan banyak pemain Brazil yang mengidamkan untuk bisa bermain di sana. Dulu, itu hanyalah sekedar mimpi seorang bocah pecinta bola.

Kenyataannya sekarang?
Pertama : Kaka berhasil menjadi pemain bintang di Ac Milan, klub impiannya di Italia. Kedua : Klub luar yang kaya dan bergengsi tinggi melakukan penawaran luar biasa untuk dirinya. Kaka tidak sekedar mendapatkan impiannya yaitu bermain di Milan, namun lebih dari itu dia menjadi orang yang diinginkan dan terkenal di dunia.

Sebuah mentalitas yang bagus dengan pemahaman yang baik dengan potensi diri sejak dini, akan menciptakan keberanian untuk bermimpi.
Ada
kata-kata bijak bahwa “Mimpimu hari ini adalah kenyataanmu esok hari”. Tentu saja tidak sekedar bermimpi seperti ketika tidur. Tapi melakukan usaha keras dalam penciptaan mimpi menjadi kenyataan.

Dare to dream, Dare to action, Dare to fail, Dare to get big succese..!

Mereka yang sekarang menjadi bintang dalam bidangnya adalah orang yang 90 % mempunyai mimpi sejak dini “ingin menjadi apa kelak”, bermental tangguh dan 10 % keberuntungan dan memanfaatkan kesempatan.


Mungkin salah satunya kita lho..kelak. Amin.



15 Juni 2009

Cinta : Katakan!

Cinta..sebuah kata yang seringkali mudah dilafalkan. Tapi ketika ditanyakan, "apa itu cinta?", bingung juga menjawabnya. Akan beragam definisi versi masing-masing pencinta. Mau tahu?
Ada yang bilang, Cinta adalah garam. Hidup tanpa cinta, ibarat sayur kurang garam.
(Wah..wah, tentunya definisi ini tidak cocok untuk penderita hipertensi yang dianjurkan mengurangi konsumsi garam..hehe.)
Pencinta lain bilang, cinta adalah bintang. Hidup tanpa cinta bagaikan malam tak berbintang, gelap gulita.
(Uhui..! Hari gini kan sudah ada listrik bos, jadi tak ada bintang pun, malam tetap terang benderang. Nah loe..!)

Di tengah bisik-bisik politik kampanye pilpres, di tengah kompetisi gosip di infotaiment, Di tengah pusing-pusingnya menperoleh sekolah bagus biaya hemat, di tengah kerasnya kehidupan dan sebagainya, masihkah cinta dibicarakan? atau sebuah pertanyaan retoris, "Di manakah cinta?"
Tentu saja cinta masih ada. Karena cinta seusia peradaban manusia. Selagi manusia masih ada, cinta akan terus terpaut dalam berbagai manifestasi.

Ada sebuah dialog pasangan suami istri yang sudah 10 tahun menikah.
" Mas, masih cinta aku tidak?" Tanya sang istri. Sang suami menjawab," Tentu saja."
" Minggu depan arisan lo, Mas."Kata istrinya.
(Nah..nah..loo..apa hubungan cinta dengan arisan?(hahaha). Itu namanya menjengkelkan, Bu!)

Perbincangan seputar cinta sebenarnya sangat menarik. Karena selain melibatkan emosi, tapi bagi sebagian besar atau bahkan semua orang pernah mengalami perasaan itu. Tapi cinta yang bagaimana? Beda karakter orang, tentu saja beda sudut pandangnya tentang cinta. Hanya sebuah pengamatan, kalau salah maaf yaa..!
Bila dia seorang pemuja filsafat. Mungkin cinta adalah perpaduan jiwa dan akal yang termaterialiasikan. berbagai teori psikologi dan ideologi dari A- Z akan didiskusikan habis-habisan dengan yang dicintainya. Waw..pusing juga ya? Tapi bikin tambah pintar lo.
Bila dia seorang yang religius. Menurutnya, cinta adalah ritus penyerahan diri total kepada Tuhannya tanpa dalih apapun. Dia akan mencintai kekasihnya untuk lebih mencintai Tuhannya. Waw..sipp banget!
Bila dia seorang romantis, maka cinta adalah untaian pusisi cinta bak rayuan casanova atau pujangga kelas kakap. Segudang kata cinta akan terciptakan untuk yang dicintainya. Bahkan "ayam lewat" pun bisa jadi ide puisi cinta..(hehe). Hampir semua orang bermadzab ini ketika jatuh cinta. Bahkan memploklamirkan merah jambu sebagai warna cinta. Aiih..!
Beda lagi bila seorang pemuja erotisme. Baginya cinta adalah sudah berapa banyak perempuan(jika dia laki-laki) atau laki-laki (jika dia perempuan) yang dikencani, dengan embel-embel kegiatannya yang mungkin tidak akan dibicarakan di Balqis Post ini.

Aduuh, pusing juga ya ngomomgin cinta. Apapun definisi cinta yang kita anut, banyak berdoa saja semoga cinta yang mungkin sedang terjadi, akan terjadi atau belum terjadi, menjadi pengharapan cinta yang sukses lahir dan batin.
Seperti lagunya Ada Band:
" Karena wanita, ingin dimengerti. Lewat tutur lembut dan laku agung. Karena Wanita ingin dimengerti, manjakan dia. dengan kasih sayang..dst"
(Lagu ini berlaku untuk laki maupun perempuan ya, tinggal ganti subyek di lirik lagunya..hehe.)

Semoga cinta yang telah terjadi atau akan terjadi pada diri kita pembaca tulisan ini, akan selalu happy ending, beautiful forever. Tidak seperti Pat kai dalam kera sakti yang selalu bilang, "Beginilah cinta, deritanya tiada pernah berakhir.."

Meski cinta susah terdefinisikan, tapi yakin saja cinta itu ada. Dia akan datang dan indah pada waktunya..amin.



(Bersambung ya, kacau euy...hehe!)


10 Juni 2009

Ilusi Demokrasi

Kampanye pemilu presiden sudah dimulai. Genderang untuk menarik perhatian rakyat sudah diperdengarkan secara resmi. Tidak modal "nekad" saja, uang milyaran rupiah pun diinvestasikan sebagai dana kampanye. Ada yang dari kocek pribadi, ada pula yang mendapat dana sponsor. Wow, lagi-lagi uang..

Seumur gini, belum pernah saldo di rekening saya menunjukkan nominal lebih dari 8 digit..(kasian deh loe!). Itu pun pasti selalu berkurang terus digitnya karena lebih sering melakukan penarikan dibandingkan setoran. Saya jadi berandai-andai..
" Andai..a..a..a..ku punya uang milyaran..
Andai..a..a..a..tak usah pakai kerja.."
Waw, jika itu terjadi. Pasti "mblenger" tujuh keliling deh bahagianya. Atau justru jadi takut tidur, karena hitung-hitung uang melulu. Tapi rasanya, babak itu masih dalam acara "mimpi kali ye" nya hidup saya deh..(hehehe)

Beberapa hari yang lalu, saya bertemu seorang teman yang hobi bicara politik. Teman saya bertanya,"Menurutmu, kampanye pilpres sekarang bisa bisa bersih gak? Aku tidak yakin jika tim sukses para capres tidak melakukan kampanye hitam."
Saya hanya mengernyit melihat ekspresinya yang sinis dengan gaya Zuper.
Kampanye hitam? mungkin peserta kampanyenya sedang iklan sampo "hitam? siapa takut?"kali yaa..haha!

Saya tidak lihai bicara tentang politik, sekaligus tidak terlalu berminat. Meskipun akhir-akhir ini saya mendadak jadi pengamat politik. Hanya sebuah kalimat renungan untuk kampanye pilpres ini :

Pernahkan kita mendengar sebuah rasionalisasi yang lazim, tapi ditolak sepanjang zaman? Yaitu menghalalkan segala cara.
Pohon yang buruk, bagaimanapun akan menghasilkan buah yang buruk pula. Cara-cara jahat akan menghasilkan tujuan jahat pula.
Namun, kebenaran adalah rasionalisasi yang akan diterima sepanjang zaman. Bahkan jika manusia menolak pembuktiannya, semesta yang akan membuktikannya.


saya pribadi, tidak terlalu ambil pusing. Tapi tetap mengikuti setiap dialog yang dilakukan capres di tivi. Mencari chemistry pribadi untuk persiapan nyontreng lahyaw. Bukan berpaham golput sih..(hehe).
Tapi, tetap enjoy tanpa beban. Karena siapapun presidennya, urusan rezeki pribadi tidak tergantung padanya, tapi pada Tuhan. Mau SBY? OK. Mau JK? silahkan. Atau mau Mega? emm..(??).

Apapun pilihan anda, pilihlah yang mantap lahir batin. Kalau perlu istikharoh atuh..!!
Jangan tertipu dengan ilusi demokrasi yang dilakukan, tapi liat dan saksikan dengan cermat kemampuannya. Rakyat pun boleh melakukan fit and proper test untuk calon pemimpinnya dong?
Setujuu..!!

03 Juni 2009

Manohara : The Secret Language

Media baik visual maupun cetak, sedang sibuk berbicara tentang Manohara, seorang putri keturunan bangsawan Bugis yang diperistri pangeran Kelantan Malaysia. Namun impian menjadi putri bak dalam dongeng, ternyata tidak terjadi. Justru perilaku psikopat sang suami yang diterima. Ada yang percaya tentang penyiksaan yang dialami Manohara itu benar-benar terjadi, tapi ada juga yang menuduh wanita muda itu mengada-ada. Wallahualam bi shawab..! Sebab bagaimanapun urusan “kasur” adalah privacy suami istri.

Melihat pengalaman hidup yang dialami Manohara, saya teringat salah satu kisah yang ditangani oleh detektif Inggris Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle. Tentunya saya tidak akan menuliskan kisah fiksi tersebut disini. Hampir sama bahkan lebih gila. Karena sang pangeran yang psikopat, akan membunuh pelan-pelan wanita yang dinikahinya dan mengkoleksi bagian-bagian tubuh yang disukainya. Hiyy..gila banget kan? Untung Cuma sebuah cerita fiksi. Meski Cuma fiksi, tapi ide sang penulis bisa jadi tergali dari sebuah kisah nyata. Toh psikopat itu ada dalam materi ilmu kedokteran jiwa/psikologi. Beware!!


Bisa jadi, jika Manohara tetap dalam kekuasaan pangeran itu, dia bisa mengalami nasib serupa dengan kisah fiksi Serlock Holmes itu. Benar-benar nama Manohara tidak akan menjadi nyata kembali, namun hanya sekedar nama. Waww..Ngeri!!


Saya membayangkan sebuah sketsa hari-hari Manohara ketika berada di Kelantan:
Seorang wanita jelita dengan gaun tidur tipis, duduk termangu dengan tampang muram di atas sebuah kasur beludru mewah (hayoo..kaum adam pasti jadi ngilerr kan? Jangan bayangin macam-macam dulu, karena Manohara pakai jaket 7 lapis tebalnya untuk membungkus gaun tidurnya itu. Kan "not for sale" gitu deh..ya kan Mano? hehe). Ruangan itu berhiaskan piala-piala kristal yang indah. Hanya cahaya temaram yang menjadi lentera ketika dia membuka mata. Muram, tak tahu bagaimana jalan keluarnya. Hari-hari yang sangat jarang atau bahkan tidak pernah melihat indahnya sinar matahari. Belum lagi ketika suaminya datang, ketakutan akan menjadi makanannya. Ironis sekali jika itu dilakukan seorang yang bertopeng bangsawan dimana adat dan etika sangat dijunjung tinggi. Saya memang tidak tahu yang sebenar-benarnya. Bila ada sebagian orang yang mencibir Manohara dengan tuduhan sedang melakoni sebuah “drama”, tapi menurut saya itu adalah kisah hidup orang yang layak didengarkan dan dihargai. Bisa jadi tidak sedramatis yang diberitakan infotaiment. Tapi saya percaya KDRT itu benar-benar ada, meskipun secara psikis.

Namun dari sekian pengkisahan pengalaman hidupnya yang dramatis, ada satu hal yang membuat saya salut minta ampun. Sebuah “secret language” yang diciptakan antara sang ibu, kakak dan Manohara sendiri. Point ini patut diacungi jempol. Mungkin sudah ada, tapi saya baru mendengar fenomena “secret language” antara 1 keluarga ini. Hal ini layak ditiru oleh orang tua atau calon orang tua untuk anak-anak kita kelak. Seringkali hal ini dianggap tidak penting, karena sebagian orang tua. Mereka lebih menyuruh anaknya belajar matematika, les piano, dan sebagainya untuk menghasilkan sebuah prestasi. Applaus dan pujian karena berprestasi inilah yang menjadi tolok ukur keberhasilan orang tua mendidik anaknya.

Saya salut dengan ibu Daisy Fajarina. Kepekaannya sebagai ibu sudah terbukti, meskipun hinaan sebagai ibu matre menghujaninya. “Secret Language” yang dilakukan ibu Daisy ternyata bisa membantunya mengetahui kondisi anaknya. Swear..saya salut! Ibu Daisy seakan sudah mempersiapkan anaknya akan menjadi orang penting suatu hari kelak. Seorang yang berani berpengharapan besar dalam hidup anaknya, tanpa dia tahu apa yang terjadi besok. Dan satu hal penting, Manohara sangat beruntung karena dia memiliki keluarga yang benar-benar keluarga.

Semoga kita bisa mengambil esensi positif cerita tentang Manohara, salah satunya adalah "secret language" yang menunjukkan kedekatan keluarga kecil mereka. Tanpa repot berpikir benar tidaknya. Toh, jika Manohara berkata tidak benar, Tuhan Maha Tahu.


Send your comment to my email:
sofie_rahma@yahoo.com/sofia.rahma@gmail.com