09 Februari 2010

Mr. Cinn…!!

Pagi yang indah di Kefamenanu Selatan.
Tiba-tiba, ada seorang laki-laki muda menyapa..” Selamat pagi, Cinn..!”
Ah, ternyata temanku sendiri..

Mr. Cinn tentu saja bukan nama sebenarnya. Awalnya, sama sekali belum kenal. Belum pernah ketemu muka dan nama.
Namun..
Kita sudah “dekat” meski aku belum hafal namanya.
(Lho, kok bisa dekat tapi belum tahu nama?)
Tentu saja, karena kita bersebelahan duduk di dalam bus yang membawa kami dalam perjalanan menuju Surabaya.
Dekat kan..? Cuma beberapa sentimeter..hehe..!

Mr. Cinn..
Adalah seorang yang pendiam kelihatannya, relatif cool, rapi dan “berwajah wudhlu”. Namun meski tidak terlalu banyak bicara, sekali berkomentar..maka ucapannya ibarat “smash” dalam pertandingan bulutangkis.
Jika tidak siap dengan tangkisan ucapan, terasa seperti mencela atau bahkan meremehkan lawan. Itu kata teman-teman.
Tapi bagiku, Mr. Cinn mah baik-baik saja kok..hehe.

Perawakannya..
Sedang cenderung kurus, Tidak pendek tapi juga tidak begitu tinggi dan  berkulit putih. Bayangkan, efek matahari NTT yang terasa menyengat dan menghitamkan kulit, tapi tidak begitu berefek di kulit Mr. Cinn. Hanya memerah sedikit saja, yang akan hilang beberapa saat kemudian.

Pada suatu malam diiringi bisingnya suara genset..
Aku dan Mr. Cinn bercengkrama di ruang tamu..(Serasa ruang tamu itu milik berdua..hihihi..)
Padahal, milik kecamatan tuh karena rumah dinasnya camat. Lagipula, di ruang tamu itu ada 10 orang lagi yang duduk merata sampai ke teras rumah. Mencari posisi duduk yang nyaman sambil melakukan kesibukannya sendiri-sendiri.
Ada yang main gitar, ada yang sms-an, ada yang ngobrol, nyanyi, ngopi, njemur baju, nyuci, jahit, nyulam..(4 aktivitas terakhir yang disebutkan boong bangeets, hehe) 
Tapi aku dan Mr. Cinn pilih ngobrol..
Aku bertanya, “ Jika ada kesempatan keluar negeri, negara mana yang ingin kau kunjungi..?
Mr. Cinn balik bertanya, “ Kamu sendiri?”
Aku jawab, “Aku ingin ke Belanda dan Jepang selain ke Mekah tentunya.
Mr. Cinn menjawab, ”…………………………………………………….”
(Lho kok titik-titik? Penasaran kan?)
Masalahnya bukan karena rahasia atau bagaimana, tapi karena aku lupa jawaban pastinya. Seingatku Mr. Cinn menjawab Jerman.
Nhaa..sebelum kena protes karena salah, jika Mr. Cinn membaca tulisan ini, lebih baik diisi dengan jawaban yang benar ya..hehehe.

Obrolan yang lumayan lama..
Banyak cerita tentang rencana, keinginan, pengalaman, dan lain sebagainya yang menjadi bahan obrolan kita. Hanya satu yang tidak kita bicarakan yaitu tentang hati..hehehe..
( Becanda lho Mr. Cinn..)

Pada kesempatan lain, Mr. Cinn pernah berkata bahwa..

Ketika kamu merasa takut dengan sesuatu..
Pandanglah lekat-lekat “sesuatu” yang membuatmu takut itu..
Perasaan takut itu hanya godaan dari khayalanmu yang tidak nyata..
Semakin kau cermati dengan seksama sumber takut itu..
Kau tidak akan takut lagi..
Karena tidak ada yang perlu ditakutkan disana..

Kalimat itu diucapkan oleh Mr. Cinn pada waktu aku cerita bahwa aku takut dengan gelap dan sepi..
Meski aku sudah mencoba melakukannya, tapi tetap saja rasa takut itu berkuasa.
“ Yaah..gimana lagi Mr. Cinn..namanya juga penakut, hehe..!”

Sekarang..
Kita kembali ke dunia masing-masing. Mr. Cinn adalah bagian skenario Tuhan, sehingga aku bisa bertemu dengannya.
Ah, jadi ingat..
Kita pernah berkhayal, ingat tidak? Pasti jawabanmu..”Tidaaak..!”
Yaitu ketika ingin mengikuti sebuah lomba menulis. Dimana aku juara satunya dan Mr. Cinn juara duanya..hehehe.
(Memang ambil menangnya sendiri ya aku, hehe)
Tapi ternyata sekarang naskahmu sudah mau diterbitkan. Turut bahagia sekali, semoga benar-benar terjadi dan best seller..! Amin..

Sebuah kalimat untuk Mr. Cinn..
Sebuah perjuangan..
Selalu dimulai dengan kesabaran..
Dan diakhiri dengan kepasrahan..

Saling mendoakan untuk perjuangan kita masing-masing ya..!!




Sweet memories dari NTT bersama DG-ers,
Special untuk Rudi



3 komentar:

ARS mengatakan...

boleh juga daya ingat kamu. so stop broken hearted. setiap hal yang kau temui di dunia ini mudah-mudahan membuatmu semakin dekat dengan siapa dirimu sebenarnya

RAHMA SOFIA mengatakan...

Terima kasih yaa..siapapun dirimu.

Unknown mengatakan...

Purwaceng ki arif rudi mbok ... :hammer: