22 Mei 2009

Dunia Antara Tangis Dan Tawa

Oleh: SOFIA



Setiap kehidupan tidak akan pernah lepas dari musibah dan nikmat. Jika kita selidiki kehidupan seluruh manusia di dunia, pasti akan kita lihat begitu banyak ragam musibah yang terjadi dalam kehidupan ini. Kebahagiaan di dunia hanyalah sebuah mimpi, dimana ketika kita sudah bangun, mimpi itu akan menguap seiring perjalanan jarum jam. Setiap kali mengisi hari dengan keceriaan, maka suatu hari lagi juga akan terisi dengan kemurungan. Ibnu Mas’ud menyatakan:

“ Setiap kegembiraan itu pasti menyimpan kesusahan. Setiap rumah yang terisi dengan kegembiraan pasti juga akan terisi dengan kesedihan”

Melihat fenomena yang terjadi baru-baru ini yaitu jatuhnya pesawat hercules di Madiun, Jawa Timur adalah sebuah contoh nyata. Berita kematian yang tragis tentu saja akan mengiris hati sanak keluarga para korban. Tapi, mungkin Allah sudah membuat suatu rencana untuk mereka baik korban atau keluarga korban. Musibah, sunatullah yang berlaku untuk semua hamba Allah. Meski pahit terasa, namun semuanya terjadi dengan keadilan dan ketinggian kuasanya untuk memberi suatu hikmah. Musibah biasanya menorehkan luka dalam. Namun, luka harus disembuhkan dan jangan dibiarkan terus menganga. Duka yang dipelihara adalah penyakit hati yang harus dienyahkan.

Praktekkan dan pahami doa Rasulullah ini :

“ Setiap orang yang terkena musibah lalu mengucapkan Inna Lilllahi Wa Inna Ilaihi Roji’un (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya lah kami akan kembali). Ya Allah berikan kepadaku pahala atas musibah yang menimpaku ini dan berikan kepadaku ganti yang lebih baik darinya. “

Bagaimanapun sabar adalah puncaknya. Memandang musibah itu sendiri, sehingga menyadari kalau Allah menyediakan esuatu yang lebih kekal dari musibah itu. Bila kita rela dan bersabar, tentu saja kita akan mendapatkan kebaikan yang berlipat-lipat dari Allah dibandingkan musibah itu sendiri. Bahkan jika Allah berkehendak, Dia akan menciptakan yang lebih agung sebagai pengganti.


Tahukah dikau wahai sahabatku, bahwa kesabaran yang sesunguhnya adalah pada saat benturan musibah pertamakali.

Tidak ada komentar: