09 Agustus 2009

Teror lagi ah..Teror lagi..!! Oh, Indonesiaku..!

Peristiwa peledakan Hotel JW Marriot dan Rtz Carlton sudah berlalu beberapa waktu yang lampau. Namun duka dan kepedihannya, akan diingat sepanjang umur oleh korban dan keluarga korban.


Ahh, kenapa di dunia ini ada saja orang yang berulah “ada-ada saja”.

Kalau ulahnya hanya bikin celaka dirinya sendiri, emang gua pikirin. Tapi kalau sudah mengancam kenyamanan dan keamanan orang lain atau orang banyak, bahkan bawa-bawa ajaran Allah yang salah tangkep.

Wah..waah, jelas sakit parah nih. Perlu antibiotik yang super ampuh.

So, untuk teman-teman..

Jika ada yang mencoba memprovokasi atas nama jihad dengan membawa ayat-ayat Allah, hubungi uztadz atau ulama terdekat. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Baca selalu taawudz dimanapun kita berada. Bisa jadi ada unsur “Tommy Rafael”(ups..sorry Tommy!) atau hiptonis ada dalam masalah ini. Waspada..!!


Sebenarnya..
Allah memang menuliskan perintah berjihad dengan jiwa dan harta di jalan Allah melalui ayat-ayatnya. Silahkan buka QS Al Baqoroh 189 sampai dengan 195.


Namun..
Ada saja “orang tidak pintar yang tidak merasa bahwa dirinya tidak pintar tapi sok pintar”, sehingga mengartikan ayat-ayat Allah secara serampangan dan sembarangan.

Tidak selalu jihad itu mutlak sama dengan perang, kecuali kondisi negara atau islam dalam keadaan genting sekali. Untuk penjelasan lengkapnya, lagi-lagi silahkan menghubungi uztadz terdekat.
Saya bukan ahlinya. Saya juga tidak pintar, hanya saja..saya sadar kalau saya tidak pintar.

Saya hanya beropini mengungkapkan kegeraman saya pada pelaku peledakan bom itu. Atau mungkin dulu cita-citanya dulu jadi James Bond kali..(lho? hehe)

Tapi teman-temanku..ada pesan juga di sini.

Peristiwa Jw Marriot & Ritz Carlton ini, sesungguhnya juga pengingat bagi kita. Bahwa tidak ada bagian di dunia ini yang benar-benar aman dari lirikan malaikat Izrail.

Mau di hotel berintang dengan security berlapis-lapis? Bisa kena bom juga.Mau di keramaian yang banyak teman? Bisa kena flu babi.
Mau di kasur tebal berbantal empuk? Bisa juga sesak nafas karena empuknya bantal..(mungkin meluk bantalnya terlalu erat? Hihi, ada-ada saja juga ya?).
Mau makan enak di resto mahal dan berbintang? Bisa keracunan makanan juga. Bisa-bisa saja kan, jika Allah sudah berkehendak?

Dan lain-lain ya..!

Allah sedang mengingatkan hamba-hambanya dalam kondisi ketika banyak orang telah bisu dan tuli, seperti kondisi dewasa ini.
Dimana Hedonisme adalah sebuah piala.

Meskipun tidak seluruhnya. Masih banyak orang yang mem-piala-kan agama. Makanya, Allah masih level memberi peringatan.

Meskipun konon Nurdin M Top sebagai otak teroris yang menjadi orang yang paling dicari sudah tewas, namun itu tidak akan menjamin keamanan 100 %. Kalau pun Nurdin sudah tewas, namun bagaimana dengan ilmu yang sudah mempengaruhi orang-orangnya? Wah..wah, pokoknya mah tetap berharap ending cerita yang bagus deh. Dimana penjahat selalu kalah dengan sang pahlawan.


Intinya..

Dimana pun kita berada, kematian sangat dekat dengan kita.

Pernah lihat film “Final destination”?

Sebuah film yang menceritakan bagaimana mengakali kematian. Namun coba perhatikan. Film itu selalu berakhir dengan mengambang atau tidak happy 100%. Ketika pelaku cerita berhasil dengan trik-triknya demi terhindar dari sebuah kematian, itu hanya sementara. Tapi di akhir film, tetap saja kematian menjangkaunya dengan cara yang tidak terbaca atau tidak tertangkap sinyalnya oleh pelaku cerita.
Wallahu a’lam bi showab.


So, what can we do?

Jangan pernah melakukan hal-hal yang negatif dimana pun kita berada. Say No To Negative Activities.


Tidak ada komentar: